Laporan PANEL BY PANEL: From Community Builder to Dream Achiever bersama Aruga Prabawa, Kantya Birama, dan JAGOLOGI


Laporan PANEL BY PANEL: From Community Builder to Dream Achiever bersama Aruga Prabawa, Kantya Birama, dan JAGOLOGI

Pada Sabtu, 9 Februari 2025, ONTAKERIPUT COMICS menggelar acara PANEL BY PANEL: Community Builder to Dream Achiever – The Story of a Creator Couple di daerah Ciputat, Tangerang Selatan. Kali ini, mereka mengundang pasangan suami-istri komikus Aruga Prabawa dan Kantya Birama untuk membahas bagaimana mereka siap meluncurkan komik perdana mereka di sela-sela kesibukan keduanya mengurus komunitas dan bekerja sebagai graphic designer. Tidak hanya itu, Rifki dari JAGOLOGI juga hadir untuk berbincang-bincang mengenai suka-duka menjadi content creator di dunia perkomikan Indonesia.

Ditambah, Widi Susanto dari KALIBRASI KOMIK datang untuk memberikan update mengenai acara KOMPAK, pameran komik yang bakal digelar selama 10 hari. Di kesempatan ini, Kyvano Navin dan teman-teman dari TROPICO COFFEE pun mengadakan grand opening kafe tersebut serta memperkenalkan sedikit mengenai RITHMIX STUDIO yang menjadi tempat PANEL BY PANEL digelar.

<Pokok Acara PANEL BY PANEL: From Community Builder to Dream Achiever>

  • 11:00: Pembukaan acara oleh Aldrick Fathirza dari ONTAKERIPUT COMICS dan Kyvano Navin dari TROPICO COFFEE
  • 11:05: Launching SPIRIT BATTLER: OMEGA #1 dan WLDR: SPIRIT BATTLER #3 oleh Sidharta F. Rasidi dari ONTAKERIPUT COMICS
  • 11:50: Announcement ODMUN, judul baru ONTAKERIPUT COMICS, oleh Agung Prasetarso dan Evita Febrina Damanik
  • 12:20: Istirahat siang
  • 13:00: Update acara KOMPAK oleh Widi Susanto dari KALIBRASI KOMIK
  • 13:30: Pengenalan VOY dan 25125 – KHATULISTIWA bersama Aruga Prabawa Rizqi dan Kantya Birama
  • 14:20: Talkshow bersama Kang Rifki dari JAGOLOGI
  • 15:00: Penutupan dan foto bersama
Laporan PANEL BY PANEL: From Community Builder to Dream Achiever bersama Aruga Prabawa, Kantya Birama, dan JAGOLOGI

Setelah pembicara dan pengunjung berkumpul, acara dibuka pada jam 11:00 oleh Aldrick Fathirza dari ONTAKERIPUT COMICS. Dia menyambut semua tamu dan mempersilakan Kyvano Navin dari TROPICO COFFEE untuk secara resmi membuka dan memperkenalkan “mini-compound” yang menjadi tempat digelarnya PANEL BY PANEL ini. Selain kafe ada juga RITHMIX STUDIO, tempat fitness yang terbuka bagi umum dan menyediakan kelas-kelas khusus, serta LITTLECAMEL STUDIO, kelas menggambar bagi berbagai jenjang usia dari anak-anak sampai profesional.

“Nama LITTLECAMEL ini diambil dari ONTAKERIPUT,” jelas Kyvano. “Karena ONTAKERIPUT mau membuka kelas menggambar, jadi kita ambil nama camel-nya.” Kyvano menambahkan kalau selain bisa dinikmati di tempat, menu TROPICO COFFEE juga bisa dipesan melalui aplikasi untuk wilayah Jabodetabek.

Laporan PANEL BY PANEL: From Community Builder to Dream Achiever bersama Aruga Prabawa, Kantya Birama, dan JAGOLOGI

Selanjutnya, Sidharta F. Rasidi selaku co-author dari WLDR: SPIRIT BATTLER pun memperkenalkan komik terbaru dari label penerbit independen ini: sebuah komik laga baru berjudul SPIRIT BATTLER: OMEGA. Dia menjelaskan kalau komik yang satu ini merupakan proyek pribadi dari ilustrator WLDR Muhamad Luthfiansyah.

Judul kali ini sengaja dibuat sebagai thriller yang lebih dark atau gelap karena memang terinspirasi oleh komik Amerika yang lebih serius seperti BATMAN dan SPAWN. Temanya pun mengangkat Azazel dan malaikat, karena Luthfi ingin menyinggung tema yang menyentuh batas antara fiksi, mitos, dan religi. Meski begitu, sang karakter utama, Daniel Kane, adalah karakter yang sangat biasa. Meski diceritakan kalau dia adalah seorang arkeolog atau ilmuwan, Daniel sengaja dibuat sebagai seorang bapak karena menurut Luthfi kepala keluarga yang baik itu harus bisa melindungi keluarganya, ‘whatever it takes.’

Dari segi latar pun, OMEGA sengaja mengambil tempat di Amerika Serikat karena imagi gedung-gedung tinggi dengan nuansa iklim dingin sulit ditemukan di Indonesia. Meski begitu, Daniel akan tetap bertualang dan mungkin sampai juga di Indonesia. Dari segi nama pun, OMEGA diambil dari huruf terakhir dalam alfabet Yunani, menggambarkan bahwa dia merupakan ‘the last of its kind.’ Kenapa dia disebut sebagai Spirit Battler, karena itu adalah istilah yang digunakan tim ONTAKERIPUT COMICS untuk karakter yang bergelut melawan hantu-hantu atau arwah jahat. Meski begitu mereka tetap merahasiakan hubungan antara OMEGA dan WLDR.

Kemudian Sidharta membahas kelanjutan buku keempat WLDR. Kali ini WLDR akan berhadapan dengan POCONG ROCKET — Pursuit to Offerings CONtinental Guided ROCKET. Sang jagoan pun nantinya akan dibantu oleh sosok baru yang untuk saat ini disebut-sebut sebagai “Motorman.” Lebih lengkapnya, tunggu tanggal rilis WLDR: SPIRIT BATTLER #4.

Setelah sesinya usai, scriptwriter Agung Prasetiarso dan ilustrator Evita Febrina Damanik duduk di depan untuk memperkenalkan komik horor misteri baru yang akan diterbitkan oleh ONTAKERIPUT COMICS, ODMUN. Komik ODMUN ini sebenarnya dikerjakan oleh tim 3 orang, sayangnya, storyboard artist Juan Farrel tidak bisa hadir di PANEL BY PANEL kali ini.

“Lucu rumah sakit itu. Kita kan pingin sembuh, tapi disebutnya ‘rumah sakit’!”

Agung Prasetiarso, scriptwriter ‘odmun’

Agung menjelaskan kalau ODMUN sendiri merupakan anagram dari ‘mundo’, kata bahasa Spanyol yang berarti ‘dunia’. “Kita ingin membuat ODMUN sebagai cerminan dari dunia nyata kita dalam bentuk yang abstrak,” tambahnya. Karena itu, tim ODMUN pun mengerjakan sebuah komik horor dengan tema surealis, liminal space, dan nuansa abstrak. Judul pertamanya ini akan menceritakan kisah seorang pria yang mengalami kecelakaan mobil dan terbangun di sebuah rumah sakit misterius yang tidak terasa seperti sebuah rumah sakit biasa.

Tidak mengherankan kalau ternyata Agung dan Evita sendiri memang memiliki pengalaman yang kurang menyenangkan saat berada di rumah sakit. Berkaca dari hal tersebut, mereka ingin menyajikan suatu cerita yang menggambarkan ketidaknyamanan mereka saat mengunjungi tempat orang-orang berobat tersebut. “Kalau aku pribadi sih, memang punya pengalaman buruk [di rumah sakit], melihat kayak darah, ‘gitu,” ungkap Evita berdasarkan ingatannya di masa SD. “Jadi dari rasa takut itu, kita coba aja eksplor rasa takut masing-masing. Setelah kita diskusi bareng, kita pilih lah rumah sakit.”

Ditanyakan alasannya percaya untuk menerbitkan ODMUN lewat ONTAKERIPUT COMICS, Agung memuji pendekatan tim marketing yang digerakkan oleh Aldrick. “Gua teringat kata-katanya Aldrick,” jawab Agung sambil tersenyum. “ONTAKERIPUT ini mau menjadi kayak IMAGE COMICS, kita ini cuma anak-anak indie yang berusaha menembus pasar komik Indonesia. Intinya itu yang gua suka sih, semangat berjuang buat ngelakuin hal-hal aneh.”

Tim ODMUN dan ONTAKERIPUT COMICS akan siap menerbitkan komik ini pada sekitar bulan April 2025 mendatang. Jika sesuai rencana, komik ini bisa diserialisasikan menjadi sebuah judul antologi — kumpulan cerita dengan tema yang sama namun tokoh dan situasi yang berbeda-beda.

Laporan PANEL BY PANEL: From Community Builder to Dream Achiever bersama Aruga Prabawa, Kantya Birama, dan JAGOLOGI

Sesi kedua mengenai update singkat acara KOMPAK oleh Widi Susanto dari KALIBRASI KOMIK pun dimulai setelah istirahat siang. Widi menjelaskan mengenai booth-booth pameran yang akan tersedia di acara.

KOMPAK alias KOMIKUS PAMER KARYA sendiri merupakan acara komik yang akan diadakan tanggal 15-24 Agustus 2025 mendatang di Artland Mall Kelapa Gading, Jakarta. Di tanggal 15 sampai 22 Agustus, acara akan berfokus pada pameran komik yang menampilkan karya-karya dari berbagai komikus dan ilustrator populer. Setelahnya, 2 hari terakhir akan diisi dengan comic market, memungkinkan para pengunjung untuk berbelanja komik-komik buatan kreator dari berbagai penjuru Indonesia.

Usai sesi tersebut, acara dilanjutkan oleh kehadiran presiden komunitas komik sosial media KOMIKIN AJAH Aruga Prabawa Rizqi dan istrinya, Kantya Birama. Mereka datang untuk menjelaskan karya independen masing-masing: kisah petualangan fiksi ilmiah VOY dan sebuah hasil kontemplasi berjudul 25125 – KHATULISTIWA. Kedua proyek terdorong oleh suatu cetusan di bulan September 2024, saat mereka merenungkan hal apa yang bisa dan mau mereka kerjakan bersama setelah selama ini sibuk dengan komunitas.

VOY menceritakan petualangan tokoh utama bernama sama menjelajahi sebuah planet mirip Bumi, bertemu dengan peradaban-peradaban baru dan menikmati budaya mereka. “Kalau di STAR WARS kan kalau satu planet mah iklimnya sama, gurun, gurun semua; es, es semua. Tapi ini nggak,” jelas Aruga. “Biar ketika si VOY ini jalan-jalan, dia melihat banyak hal, ‘gitu lah. Kultur juga dari alien-alien lain.”

Aruga menambahkan kalau cerita ini terinspirasi oleh kegemarannya bermotor dan anime lawas seperti KINO NO TABI dan COWBOY BEBOP. Nama karakter dan judulnya pun diambil dari kata ‘voyage’ dan nama juga merasa dibutuhkan agar ada kedekatan dengan pembaca. Dia juga ingin melepaskan diri dari pekerjaannya selama ini juga, karena alasan itu Aruga membuat VOY berwujud monyet dan tidak memakai sosok maskot yang akrab dengan dirinya.

“Konsepnya sebuah narasi perjalanan jiwa untuk menemukan makna dari kemanusiaan dan kehidupan.”

Kantya Birama, kreator ‘25125 – KHATULISTIWA’

Pada PANEL BY PANEL, komik VOY ini masih belum 100% selesai dan rencananya akan rampung dalam waktu dekat. Aruga mengakui kalau dia sama sekali tidak mahir dalam menggambar perspektif dan mesin-mesin. Untungnya, temannya yang bernama Rama Prasetya membantunya dalam hal-hal sulit tersebut, termasuk desain 3D hoverbike yang dikendarai oleh VOY.

Untuk 25125 – KHATULISTIWA karya Kantya Birama sendiri bermula saat dia ‘berpuasa’ sosial media selama tiga tahun lamanya dan terkena COVID beberapa tahun lalu. Judulnya yang unik itu pun terinspirasi dari momen-momen menarik dalam hidup Kantya yang berhubungan dengan bintang dan luar angkasa. Pertama, terjadinya parade planet atau berjajarnya Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus dengan matahari pada tanggal 25 Januari 2025. Lalu dia juga mendengar berita akan terjadinya fenomena badai matahari tiga hari sebelum Isra Miraj. Kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW dan fenomena-fenomena luar angkasa itu pun menginspirasi Kantya untuk membuat sebuah cerita fiksi ilmiah.

“Mungkin ini buat saya pribadi, kayak, mungkin [karya] ini harus diselesaikan pada saat itu,” ungkap Kantya. Dia juga menambahkan kalau format yang digunakan adalah novel grafis alih-alih sebuah komik standar. Menurutnya hal tersebut membuat dia lebih leluasa dalam berkarya dan memainkan format, seperti memulai langsung dari kanvas kosong tanpa sinopsis maupun naskah dan hanya mengalir secara intuitif, menggunakan paneling hanya untuk teks sementara adegan-adegan terjadi di luarnya, tema yang lebih eksperimental, dan lain-lain.

Sesi terakhir pun diisi dengan talkshow bersama konten kreator Kang Rifki dari JAGOLOGI, sebuah media sosial yang berusaha memperkenalkan kerennya komik-komik Indonesia baik baru maupun lama kepada masyarakat luas. Menurut Rifki, saat ini kesadaran warga Indonesia terhadap komik-komik lokal bukan hanya masalah karya yang sulit ditemukan di luar event, tetapi juga medianya yang kurang menyentuh generasi-generasi baru.

“Kalau saya lagi ngobrol tentang DC atau anime ke orang lain, itu bisa nyambung. Tapi kalau saya bahas komik lokal, eh naon eta?” aku Rifki. “Saya simpulkan, gaungnya komik-komik lokal ke temen-temen umum itu sangat kecil banget. ‘Gimana caranya bikin nama-nama komik lokal sampai ke audiens umum? Caranya, tidak lain dan tidak bukan adalah dengan bikin media.”

Karena itu, JAGOLOGI memutuskan untuk fokus membuat konten dan skit-skit lucu di sela-sela kesibukannya bekerja melalui Instagram, salah satu media sosial yang paling sering dipakai oleh anak muda. Saat ditanya mengenai akun Tiktok, Rifki mengaku kalau di platform tersebut memang banyak penontonnya, tetapi sulit untuk mengonversi mereka menjadi pembaca baru — atau bahkan sekadar terus mengikuti konten-konten yang dibuat oleh JAGOLOGI.

Kang Rifki juga menyayangkan kurangnya minat masyarakat Indonesia untuk tidak sekadar membeli tetapi juga ‘memiliki’ karya-karya yang dibuat di dalam negeri, meski dari segi konten, cerita, dan bahkan gaya gambar sudah sangat beragam. Bahkan menurut pengalamannya sendiri berbincang dengan kenalan-kenalan, kemunculan platform-platform daring/online seperti webtoon pun tidak membuat para calon pembaca mapun pembaca aktif lebih sering mengeluarkan uang untuk komik Indonesia. Menurutnya, agar industri komik benar-benar bisa berjalan dan menyebar, penggiat komik lokal harus bisa memenuhi tiga poin berikut: pencipta, distributor, dan pembeli.

Laporan PANEL BY PANEL: From Community Builder to Dream Achiever bersama Aruga Prabawa, Kantya Birama, dan JAGOLOGI

Tentunya, itu semua hanya cuplikan dari keseruan acara diskusi komik tim ONTAKERIPUT COMICS di bulan Februari 2025. PANEL BY PANEL: Community Builder to Dream Achiever – The Story of a Creator Couple ditutup dengan sesi diskusi dan tanya jawab serta foto bersama. Bagi kalian yang sudah memiliki IP dan karya sendiri pun, ONTAKERIPUT COMICS bisa diajak untuk bekerja sama dalam hal penerbitan, marketing, maupun merchandising seperti mainan berbagai ukuran, poster, dan produk lainnya.


Leave a Reply

en_USEN
PAGE TOP