Laporan PANEL BY PANEL: Putting Fear Into Comic Books bersama Iskandar Salim dan Ferry Ichwano


Laporan PANEL BY PANEL: Putting Fear Into Comic Books bersama Iskandar Salim dan Ferry Ichwano

Pada Minggu, 20 Juli 2025, ONTAKERIPUT COMICS menggelar acara PANEL BY PANEL: Putting Fear Into Comic Books di daerah Ciputat, Tangerang Selatan. Kali ini, mereka mengundang Iskandar Salim dan Ferry Ichwano, duet kreator di balik kisah vigilante PALU MAUT dan penulis cerita-cerita horor atau thriller. Selain itu, Widi Susanto juga hadir untuk mengumumkan komik ONTAKERIPUT COMICS PRINT & PUBLISHING SERVICES.

<Pokok Acara PANEL BY PANEL: Putting Fear Into Comic Books>

  • 12:00: Pembukaan acara oleh Widi Susanto dan Sidharta F. Rasidi dari ONTAKERIPUT COMICS serta pengumuman COMICS PRINT & PUBLISHING SERVICES
  • 13:00: Istirahat siang
  • 13:30: Diskusi penuturan komik bersama Iskandar Salim dan Ferry Ichwano

Pada sesi pertama PANEL BY PANEL kali ini, Sidharta F. Rasidi berbicara dengan Widi Susanto untuk memperkenalkan layanan percetakan komik dari ONTAKERIPUT COMICS — COMICS PRINT & PUBLISHING SERVICES.

Buat Sobat Onta yang tertarik untuk mencetak komiknya, jangan khawatir, karena karya kalian akan ditangani langsung oleh tim komikus ONTAKERIPUT COMICS yang sudah berpengalaman menerbitkan 9 buku komik dari 4 seri berbeda. Dengan pengalaman tersebut, kami memahami kebutuhan khusus dalam mencetak buku komik dan cergam, bukan sekadar mencetak buku biasa. Dari segi harga pun, layanan PRINT & PUBLISHING SERVICES ini menyediakan jasa yang bersaing dan transparan.

Widi pun bilang kalau teman-teman ONTAKERIPUT COMICS berani memberikan harga ‘setengah dari percetakan lain.’ Tapi dia pun nyeletuk, “Setengahnya percetakan mana nih? Kalau setengahnya *ra, ya tetap mahal dong!”

Tidak lama, sesi kedua PANEL BY PANEL dibuka, Iskandar Salim dan Ferry Ichwano pun duduk di depan para pengunjung acara. Bicara soal inspirasi membuat komik, Iskandar menyebutkan kalau memang tidak mudah membuat cerita yang ‘kena’ dengan pembaca. Namun dengan mengambil inspirasi dari kehidupan sehari-hari, kemungkinan cerita dapat relate dengan orang yang memiliki pengalaman yang serupa.

“Pengalaman gue nih, pada waktunya, karya yang kita bikin itu akan menemukan audiensnya sendiri, sih,” terang Iskandar. “Kita nggak bisa bilang kita bisa mencakup semuanya. Makanya kita cuma bisa bikin apa yang kita rasakan, kita keluarin, nanti orang-orang yang satu frekuensi itu akan merespon.”

Bagi Ferry sendiri, inspirasi datang dari berbagai sumber eksternal, termasuk keluarga, teman-teman, dan semua pihak yang mengomentari karyanya, serta berbagai pengalaman yang telah dia jalani. Seperti contohnya Ferry suka mendapatkan ide cerita-cerita yang cukup seram atau gritty saat menaiki kendaraan umum seperti bus. “Kalau sekarang sih bus udah lebih aman ya, lebih nyaman, kalau dulu halte bus itu kayaknya, jeleeek banget,” tambahnya.

“Pada waktunya, karya yang kita bikin itu akan menemukan audiensnya sendiri, sih.”

Iskandar Salim, penulis cerita palu maut

Perihal cerita horor, bagi keduanya penting untuk menentukan objektif atau tujuan tertentu kepada pembaca. Entah itu menakut-nakuti mereka, membuat mereka jijik, memberikan kejutan, atau menimbulkan perasaan lainnya. Atau bahkan saat kita menentukan sebenarnya siapa target pasar komik kita.

“Ini buat semua umur atau 17 tahun ke atas? Gore-nya itu beda,” jelas Ferry. “Kalau di bawah 17 tahun kan nggak bisa gore-nya yang berdarah-darah. […] Jadi nggak bisa langsung ke visual, harus punya planning dulu.”

“Sebenarnya caranya banyak sih. Entah lewat visual atau mungkin secara psikologis ya, yang mungkin cuma bisa kita bayangkan di kepala kita,” bilang Iskandar. “Menurut gua yang lebih serem psikologis sih, menurut gua itu levelnya lebih susah sih tapi impact-nya lebih lama. Yang lebih gampang mungkin secara visual seperti kita liat, ‘Oh ususnya terburai,’ itu kan visual banget tuh. Tapi kalau secara psikologis itu seperti film SE7EN, kalau yang udah nonton itu, ‘What’s in the box?’”

Tentunya, itu semua hanya sebagian dari keseruan acara diskusi komik tim ONTAKERIPUT COMICS di bulan Juli 2025. PANEL BY PANEL: Putting Fear Into Comic Books akhirnya ditutup dengan sesi diskusi dan tanya jawab serta foto bersama. Bagi kalian yang sudah memiliki IP dan karya sendiri pun, ONTAKERIPUT COMICS bisa diajak untuk bekerja sama dalam hal percetakan, penerbitan, marketing, maupun merchandising seperti mainan berbagai ukuran, poster, dan produk lainnya.


Leave a Reply

PAGE TOP