Laporan PANEL BY PANEL: Quantity x Quality – Can We Strive For Both bersama Ivan Makshara


Laporan PANEL BY PANEL: Quantity x Quality - Can We Strive For Both bersama Ivan Makshara

Pada Sabtu, 31 Mei 2025, ONTAKERIPUT COMICS menggelar acara PANEL BY PANEL: Quantity x Quality – Can We Strive For Both di daerah Ciputat, Tangerang Selatan. Kali ini, mereka Ivan Makshara dari MAKSHARA COMICS, sosok di balik serial ARTHUR RAZAK, BADAN MISTERI NEGARA, dan KYONA.

<Pokok Acara PANEL BY PANEL: Quantity x Quality – Can We Strive For Both>

  • 12:00: Pembukaan acara oleh Widi Susanto dan Sidharta F. Rasidi dari ONTAKERIPUT COMICS
  • 13:00: Istirahat siang
  • 13:30: Diskusi kuantitas vs kualitas dalam pembuatan komik bersama Ivan Makshara dari MAKSHARA COMICS

Pada sesi pertama PANEL BY PANEL kali ini, Widi Susanto dan Sidharta F. Rasidi memperkenalkan ONTAKERIPUT COMICS bagi para pengunjung baru acara. Mereka menjelaskan bagaimana ONTAKERIPUT COMICS bekerja; menggarap komik sendiri melalui WLDR: SPIRIT BATTLER dan SPIRIT BATTLER: OMEGA namun juga menerima pitch dan penerbitan komik pihak ketiga seperti halnya KAMBODJA dan ODMUN.

Sidharta juga sedikit membocorkan sistem penjualan dan promosi mereka yang masih berfokus melalui ranah digital atau online. Untuk saat ini komik-komik terbitan ONTAKERIPUT COMICS baru tersedia di Tokopedia dan promosi pun kebanyakan melalui berbagai media sosial seperti Instagram dan Facebook. Meski begitu, kadang mereka juga melakukan hard selling dengan menghubungi teman-teman yang pernah berinteraksi atau membeli komik.

Meski begitu, event-event fisik seperti Comifuro atau Comic Frontier bisa dibilang merupakan kesempatan emas bagi tim untuk memperluas jaringan mereka. “Bisa dibilang untuk penjualan kita masih bergerilya,” ungkapnya.

Laporan PANEL BY PANEL: Quantity x Quality - Can We Strive For Both bersama Ivan Makshara

Pembicaraan baru memanas memasuki sesi kedua, saat Ivan Makshara dari MAKSHARA COMICS membicarakan apakah komikus Indonesia perlu mengutamakan kuantitas atau kualitas dalam berkarya. Menurut Widi, diskusi ini dipicu oleh sebuah postingan ‘menggelitik’ oleh Sunny Gho di media sosial yang menjadi viral di kalangan komikus lokal. Postingan itu mengatakan kalau komikus Indonesia tidak perlu membuat komik terburu-buru, sebaiknya berfokus saja pada kualitas, dan yang penting satu buku tamat.

Ivan yang menginisiasi MAKSHARA COMICS dari tahun 2022, menanggapi hal tersebut mengatakan, “Poin saya justru nggak 100% setuju sama Mas Sunny. Tapi menurut saya quantity dan quality itu adalah hal yang harus berjalan berbarengan. […] Saya setuju, ya komik itu harus berkualitas. Ya nggak mungkin dong saya ngomong sama Mas [Dicky Maulana, ilustrator BADAN MISTERI NEGARA], komikus yang udah keren banget, ‘Mas, bikinin komik yang nggak berkualitas aja!’”

“Mau rilis komik sebanyak-banyaknya, ya terserah mereka dong. Kuantitas dan kualitas itu nggak ada hubungannya, dan nggak ada hubungannya juga dengan perkembangan komik Indonesia,” tambahnya. Namun Ivan tetap setuju kalau komik memang harus berkualitas, komik lokal harus diperkenalkan ke pasar dunia, dan komikus harus bisa menjanjikan kalau karya buatan mereka akan berakhir — ada tamatnya. Dia hanya menyesali kenapa komentar itu muncul saat orang-orang sedang ramai merilis komik mereka masing-masing. “Saya saja mencatat ada 30 sampai 50 judul yang rilis hanya di bulan Mei,” jelas Ivan.

“Menurut saya quantity dan quality itu adalah hal yang harus berjalan berbarengan.”

Ivan makshara, mengenai kualitas vs kuantitas

Ivan kemudian mengungkapkan kalau dia sudah berkeliling ke seluruh Indonesia dan berbincang dengan berbagai komikus hanya untuk urusan dunia perkomikan dalam 3-4 bulan terakhir. Dia juga menyebutkan kalau di satu titik saat mengikuti sebuah convention, dia menyadari kalau usahanya membuat komik tidak bisa berkembang dan jadi memikirkan kelangsungan hidup para pengrajin komik.

Dari semua pengalaman tersebut Ivan justru menyadari kalau di Indonesia tidak ada industri komik yang mampu menampung pekerjanya — meski semua elemen sebenarnya sudah ada:

  • Penerbit komik: ada
  • Pekerja komik: ada
  • Pembaca komik: ada
  • Akademi komik: ada
  • Toko komik: ada

“Jadi kenapa kita tidak bisa hidup dari sini?” tanyanya. “Karena semua elemen ini baru ada. Belum ‘jadi.’ Ada nggak yang punya chain toko komik? Komik berseri yang beneran mingguan, ada nggak? Yang bener-bener ada adaptasi IP-nya dan merasakan keuntungan? Jadi semua ini ada, tapi nggak maksimal.”

Menurut Ivan, poin pentingnya adalah membuat sebuah ekosistem yang membuat pihak lain ingin menggelontorkan uang ‘100 miliar Rupiah’ ke dalam ekosistem tersebut. Membuat orang awam, mereka yang tidak pernah tahu keberadaan komik Indonesia, dengan menyadari adanya industri ini dan membiarkan mereka memegang barang-barang fisik secara langsung dan menampilkan buku fisik di ruang umum seperti stasiun transportasi massal merupakan salah satu cara efektif untuk memulai hal tersebut.

Laporan PANEL BY PANEL: Quantity x Quality - Can We Strive For Both bersama Ivan Makshara

Tentunya, itu semua hanya sebagian dari keseruan acara diskusi komik tim ONTAKERIPUT COMICS di bulan Mei 2025. PANEL BY PANEL: Quantity x Quality – Can We Strive For Both akhirnya ditutup dengan sesi diskusi dan tanya jawab serta foto bersama. Bagi kalian yang sudah memiliki IP dan karya sendiri pun, ONTAKERIPUT COMICS bisa diajak untuk bekerja sama dalam hal penerbitan, marketing, maupun merchandising seperti mainan berbagai ukuran, poster, dan produk lainnya.


Tinggalkan Balasan

id_IDID
PAGE TOP